Assalamualaikum Wr Wb....
Teriring salam semoga kita semua selalu dalam naungan rahmat-Nya...
Berikut adalah beberapa halaman dari essay yang saya tulis dengan mengumpulkan banyak referensi.
Essay ini bukanlah klaim kebenaran, melainkan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan berbasis agama (Islam).
Perlu digaris bawahi, saya bukanlah seorang ahli tafsir, atau ahli agama. Saya hanyalah seorang murid yang terus dan terus ingin belajar. Pernyataan yang ada dalam tulisan ini saya kumpulkan dari sumber-sumber yang terpercaya yang kemudian saya susun menjadi sebuah narasi sederhana supaya mudah dipahami.
Nasehat, kritik dan saran membangunnya sangat saya harapkan.
A. Penciptaan Langit dan Bumi
1. Langit dan bumi diciptakan dalam enam masa
2. Langit dan bumi dulunya adalah satu kesatuan yang kemudian dipisahkan.
[21:30] Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
3. Bumi dan isinya (termasuk aturan dan hukum fisikanya) diciptakan terlebih dahulu daripada langit
[41:9] Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".
[41:10] Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
4. Langit dan bumi sebelum dipisahkan berbentuk seperti Asap, kabut atau sejenisnya
[41:11] Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
5. Langit dan semua urusannya, Bintang dan seisi langit terdekat (langit dunia) diciptakan setelah semua penciptaan bumi selesai
[41:12] Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
6. Penciptaan langit dan bumi sudah selesai dalam enam masa. Peristiwa berikutnya adalah siklus yang menjaga keseimbangan di antara keduanya (dan siklus ini bisa dirusak manusia
[55:7] Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
[55:8] Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
[55:9] Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
B. Jarak pemisah antara langit dan bumi
[32:4] Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
Dari Abdullah bin Mas’ud Radliyallaahu 'anhu:”Antara langit dengan langit yang setelahnya adalah lima ratus tahun perjalanan, dan jarak langit dengan bumi adalah lima ratus tahun perjalanan, antara langit ke tujuh dengan kursi adalah perjalanan lima ratus tahun perjalanan, antara kursi dengan air adalah perjalanan lima ratus tahun, dan Arsy berada di atas air dan Allah berada di atas Arsy, tidak ada satupun dari amal perbuatan kalian tersamar atas-Nya.”[HR. Darimi, Ibnu Khuzaimah, Thabrani, Baihaqi]. Dishahihkan oleh Ibnu Qoyim, adz-Dzahabi, Syaikh ad-Duwaisy menurut syarat Muslim.
“Antara langit dengan bumi adalah lima ratus perjalanan dan tebal setiap langit itu lima ratus tahun perjalanan.”[HR. Thabrani]
Dari sini Imam Ahmad rahimahullah berkata:”Jarak antara bumi paling atas dan langit dunia adalah perjalanan lima ratus tahun, dan antara satu langit dengan langit lainnya adalah perjalanan lima ratus tahun.”
Syaikh Shiddiq Hasan Khon rahimahullah berkata:”Dalil-dalil yang shahih telah menunjukkan bahwa Allah ta’ala menciptakan tujuh langit sebagiannya di atas sebagian lainnya, juga menciptakan tujuh bumi yang paling atas dengan langit dunia adalah perjalanan lima ratus tahun, dan antara satu langit dengan langit lainnya adalah perjalanan lima ratus tahun.”
Dan harus dipahami bahwa perjalanan yang dikenal pada zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah perjalanan dengan unta. Oleh karena itu, kalau dihitung jarak antara langit dan bumi, maka harus berdasarkan perjalanan unta, bukan dengan kendaraan lainnya.
Kecepatan rata-rata Unta selama 18 jam = 7 Mph = 11,2 Km/jam
Jumlah hari dalam 1 bulan berdasarkan pergerakan sinodis bulan = 29,5309 hari
[10:5] Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
Dalam 1 tahun ada 12 bulan
[9:36] Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Jumlah hari dalam 1 tahun
29,5309 x 12 = 354,3708 hari
354,3708 x 500 = 177.185,4 hari
Jarak 500 tahun perjalanan
177.185,4 x 268,8 = 47.627.435,52 Km
Berarti jarak antara bumi dengan langit pertama adalah 47.627.435,52 Km.
Mengapa tidak menggunakan kecepatan cahaya...?
Dalil 1. Jin mampu mencapai suatu tempat di langit pertama untuk mendengar percakapan malaikat
[72:9] dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
Langit yang dimaksud adalah langit pertama. Penggunaan kata ..... di dalam al-Quran merujuk kepada tempat diturunkannya hujan.
...dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,
Dalil 2. Kecepatan jin (cerita Nabi Sulaiman AS)
[27:38] Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
[27:39] Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
[27:40] Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Jin Ifrit di sini tentu adalah jin terkuat di kalangan prajurit Nabi Sulaiman AS. Selain itu, ayat ini menjadi petunjuk tentang kecepatan maksimal yang bisa dilakukan oleh jin itu. Mengingat jin tersebut tidak mengajukan tawaran yang lebih tinggi dibandingkan tawaran dari seseorang (manusia) yang memiliki ilmu dari alkitab.
Yang perlu diperhatikan adalah pembanding antara 2 waktu ini yang diajukan;
a. Oleh Ifrit : “sebelum Nabi Sulaiman beranjak dari tempat duduknya”
Waktu ini adalah relatif menurut sudut pandang kita sebagai pembaca mengingat Allah tidak menyebutkan secara tegas kapan Nabi Sulaiman akan beranjak dari tempat duduknya. Bisa jadi, tepat setelah Ifrit mengatakan kesanggupannya, atau 1 jam kemudian, 2 jam kemudian atau seterusnya.
Namun, jika dari sudut pandang Ifritnya, dia pasti sudah paham akan jadwal pertemuan Nabi Sulaiman termasuk kapan dia beranjak dari tempat duduknya (tentu setelah pertemuan usai). Hal yang paling mungkin adalah ada jeda waktu yang cukup lama sebelum beliau beranjak dari tempat duduknya dan mengakhiri pertemuan. Dengan pengetahuannya itu, Ifrit bisa mengkalkulasikan waktu yang diperlukannya. Sehingga dia mampu membuat perumpamaan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kemampuannya.
b. Oleh Hamba Allah (seseorang yang mempunyai ilmu dari alkitab) : “sebelum Nabi Sulaiman AS berkedip
Betapa indahnya bahasa Al-Quran. Mata berkedip itu merupakan petunjuk waktu yang bisa dipahami, bukan hanya oleh orang-orang pada saat al-Quran diturunkan. Tetapi juga oleh manusia jauh setelah al-Quran tersebut diturunkan (masa kini). Mari kita analisa, pada orang dewasa, rata-rata sebanyak 10-15 kedipan per menit. Kita ambil angka tertinggi, 15 kedipan per menit. Berarti manusia dewasa berkedip rata-rata setiap 4 detik sekali. Sederhananya pemindahanhan singgasana itu terjadi kurang dari 4 detik.
Baik, kita tidak berfokus dengan berapa kecepatan sang Hamba Allah. Yang perlu kita garis bawahi disini adalah kecepatan maksimal Ifrit. Dengan kecepatan seperti yang tertera dalam QS. An-Naml 27:39 tersebut maka jarak langit (pertama) dengan bumi yang sejauh 500 tahun perjalanan (47.627.435,52 Km) masih memungkinkan untuk dicapai. Silakan bandingkan dengan science modern yang menyatakan bahwa batas terjauh yang bisa diamati di alam semesta adalah galaksi Gn-z11 yang diperkirakan berjarak 32 milyar tahun cahaya. Artinya jika itu dianggap sebagai batas langit pertama dan ada jin yang mampu bergerak dengan kecepatan cahaya, dia butuh waktu 32 milyar tahun untuk mencapainya. Umur yang sangat panjang tentunya, sementara kejadian pada ayat di atas sudah diceritakan dalam al-Quran, dimana para jin mendengarkan berita di langit, dan menceritakannya kembali kepada manusia dengan ditambah seratus kebohongan. Nah, disini letak keanehannya karena peradaban manusia belum mencapai milyaran tahun.
Dalil 3. Pintu langit dikunci dan dijaga malaikat
Jika kita mengimani jarak bumi dan langit 500 tahun perjalanan (47.627.435,52 Km) namun masih percaya dengan hasil riset tentang galaksi tersebut dan mengatakan itu di luar batas langit pertama, jelas ini tidak mungkin. Mengapa? Karena manusia mustahil dapat menembus langit pertama kecuali dengan ijin Allah (hadist tentang Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW).